Wisata Wae Rebo melengkapi rangkaian perjalanan Labuan Bajo. Tidak lengkap tanpa mampir ke rumah adat Wae Rebo yang menjadi warisan kebudayaan versi UNESCO itu.

Perjalanan wisata Wae Rebo bisa ditempuh dalam waktu dua hari. Bahkan jika masih tersisa waktu, Anda masih sempat menyambangi Pulau Mules. Pulau cantik yang berada di selatan Wae Rebo.

Ada penginapan bagus bernama Wae Rebo Lodge yang lokasinya seakan menengahi antara Desa Wae Rebo dan Pulau Mules.

MENDAKI WAE REBO

Pendakian ke desa wisata Wae Rebo yang terkenal dengan ikon rumah adat Mbaru Niang dilakukan sekitar 2 jam. Mbaru berarti rumah, sedangkan kata Niang berarti tinggi dan bulat. Desa ini berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl.

Perjalanan dimulai dari desa Denge yang sudah berada di kaki bukit. Anda akan melewati jalan setapak dengan jumlah pos sebanyak 4 buah. Begitu sampai di lahan yang cukup lapang dan datar tampak 7 buah Mbaru Niang.

Posisinya nyaris melingkar dengan area lapang di bagian tengah. Area tengah ini dikenal dengan nama compang yang merupakan altar. Biasanya digunakan untuk kegiatan spiritual.

Wisatawan biasanya diajak menginap sembari mengenal lebih dalam kehidupan warga Suku Manggarai. Ada tradisi Waelu’u dan kegiatan lain.

Aktivitas bercengkrama dengan warga berakhir keesokan siangnya. Atau jika hanya ingin tinggal selama sore juga bisa.

MENGINAP DI WAE REBO LODGE

Jika turun sore hari itu juga bisa langsung kembali ke desa Denge. Kemudian melanjutkan ke penginapan Wae Rebo Lodge. Lokasinya menuju ke Pantai Dinor.

Penginapan ini cukup menarik  karena berada di tengah ladang atau sawah yang dekat dengan pantai. Laut tampak membiru tak jauh dari lodge. Juga Pulau Mules yang ikut terlihat nun jauh.

Wae Rebo Lodge menawarkan akomodasi sederhana dengan 9 kamar. Terdiri dari 2 kamar tidur double bed dan 7 kamar tidur twin bed. Setiap kamar memiliki kamar mandi di dalam yang dilengkapi juga dengan perlengkapan mandi.

Lodge kayu tersebut dilengkapi jendela dengan kelambu untuk mencegah serangga yang tidak diinginkan masuk ke dalam kamar. Terasnya adalah tempat yang tepat untuk bersantai dan menikmati pemandangan.

Wae Rebo Lodge juga memiliki tempat makan sendiri semi terbuka. Ada meja dan kursi disiapkan bagi tamu. Menunya khas Flores, umumnya berupa ikan dan sayur. Bisa dibakar atau digoreng. Dengan nasi yang hangat sungguh kuliner hebat di Wae Rebo.

PULAU MULES

Setelah menginap semalam lanjutkan petualangan di laut. Kali ini menuju ke Pualu Mules dengan perahu. Pulau Mules berjarak dekat dan sangat terlihat dari dermaga Dentor.

Pulau Mules seluas 180.029 kilometer persegi dan masuk ke dalam wilayah Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Mules atau Moles dalam bahasa setempat berarti Cantik. Pulau Cantik.

Ciri paling tampak dari pulau ini adalah menjulangnya sebuah gunung kerucut yang bernama Poco Kepi atau Puncak Jack Firman.

Keindahan pantainya bisa terlihat dari kejauhan. Di kaki gunung misalnya yang rimbun, kemudian di pantainya ditumbuhi dengan banyak pohon kelapa.

Sementara di bagian selatan pulau terdapat mercusuar. Anda bisa mengelilingi pulau dari laut sembari melihat keindahan pantai di sekeliling Pulau Mules.

Dari Dentor ke Plau Mules hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit. Di Pulau Mules Anda bia melakukan berbagai aktivitas di laut maupun pantai. Snorkeling atau diving adalah pilhan terbaik. Meski di dalam pulau sendiri juga ada beberapa destinasi, beberapa di antaranya adalah gua.

Usai seharian menuntaskan jelajah Pulau Mules, Anda bisa segera kembali ke Dentor. Berikutnya dapat langsung kembali ke Labuan Bajo, atau memilih menginap lagi di beberapa glamping.

BERIKUT PILIHAN GLAMPING DI FLORES NUSA TENGGARA TIMUR, KLIK: