Tanjung Bira Diving dan Bermain ke Pembuat Phinisi
Tanjung Bira di Kabupaten Bulukumba ialah alternatif liburan bersuasana pantai dan laut di Sulawesi Selatan. Di Tanjung Bira laut menanti para penyelam atau wisatawan yang hanya ingin rebahan di atas pasir putih. Tetapi di sepanjang Tanjung Bira banyak ditemui desa-desa pembuat perahu atau phinisi.
Daerah ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia Timur karena keindahan pantainya yang menakjubkan, pasir putih halus, dan air laut yang jernih.
Untuk mencapai Tanjung Bira dari Kota Makassar, Anda perlu menempuh perjalanan darat sejauh sekitar 185 km. Yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4-5 jam. Namun tentu saja tidak monoton, karena jalan menuju Tanjung Bira menawarkan pemandangan sawah, perbukitan, dan pantai yang indah.
Sesampainya di Bulukumba, Anda akan ditawari berbagai macam pilihan destinasi, penginapan maupun kuliner. Semua menyatu di Tanjung Bira.
Pantai Tanjung Bira, yang sering disebut hanya “Pantai Bira,” adalah daya tarik utama daerah ini. Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut. Tekstur pasir di Pantai Bira sangat halus, sering disamakan dengan tepung.
Kemudian air laut yang biru dan jernih. Pantai ini dikelilingi perairan yang sangat jernih, menjadikannya tempat ideal untuk berenang, snorkeling, dan menyelam. Tak ketinggalan panorama yang memukau. Dari pantai, wisatawan bisa menikmati pemandangan langsung ke pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Liukang Loe.
Jangan lupa mampir ke sudut dari Sulawesi Selatan yang akrab disebut Titik Nol Sulawesi Selatan. Dari titik ini sepanjang mata memandang ke laut lepas yang membiru.
Wisatawan asing kerap mendatangi Tanjung Bira dengan alasan menyelam. Pantai Bira merupakan surga bagi penggemar olahraga air, terutama menyelam. Terumbu karangnya masih alami, dihuni oleh berbagai jenis ikan tropis dan biota laut lainnya. Lokasi-lokasi seperti sekitar Pulau Liukang Loe dan Pulau Kambing sering menjadi tujuan penyelam karena keindahan bawah lautnya.
Kapal-kapal kayu maupun phinisi mondar-mandir melewati setiap perairan. Bahkan ada yang sengaja langsung bersandar di beberapa area penginapan maupun glamping. Wisatawan cukup berjalan kaki sejenak lalu perahu-perahu sudah siap mengantar ke dive spot atau sekadar cruising di pantai. Sudah pasti juga mampir ke desa-desa pinggir pantai yang memiliki budaya pembuatan perahu.
Ini karena Bira juga dikenal dengan budaya maritimnya. Kawasan ini merupakan tempat tinggal para pelaut Bugis-Makassar, yang terkenal sebagai pembuat perahu tradisional phinisi. Wisatawan dapat mengunjungi galangan kapal tradisional untuk menyaksikan proses pembuatan perahu phinisi yang masih dilakukan secara manual.
ADA GLAMPING DI BATURADEN, KLIK;