Siapa orang Bandung yang tak kenal Jayagiri? Jayagiri seakan merupakan tempat kembali ke alam bebas. Di Jayagiri, alam pegunungan tak hanya membebaskan beban, tetapi juga menempa diri.

Jayagiri adalah sebuah kawasan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang terkenal dengan keindahan alam dan hutan pinusnya. Jayagiri memiliki akar sejarah yang terkait dengan era kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, Belanda mengembangkan wilayah ini sebagai daerah peristirahatan dan perkebunan karena iklim sejuknya.

Secara geologis, Jayagiri merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Sunda yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, termasuk pengaruh Gunung Tangkuban Parahu. Pembentukannya sebagai destinasi wisata dimulai sejak Belanda membangun infrastruktur untuk retret dan perkebunan.

Jayagiri terletak di ketinggian sekitar 1.250 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara yang sejuk berkisar antara 15-22 derajat Celcius. Kawasan ini didominasi oleh hutan pinus yang lebat, menciptakan suasana tenang dan asri. Selain pohon pinus, terdapat juga berbagai jenis tumbuhan bawah seperti pakis, semak, dan rerumputan yang menambah keanekaragaman hayati di area ini.

Dominasi pohon pinus dan jenis konifer lainnya menciptakan hutan yang rindang. Terdapat juga hamparan kebun teh di sekitarnya, sisa warisan perkebunan kolonial. Flora khas seperti edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) tumbuh di area yang lebih tinggi, bersama dengan semak liar, pakis, dan bunga liar. Kawasan ini juga memiliki lahan pertanian sayur dan stroberi, dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Pada masa kemerdekaan, kawasan ini beralih fungsi menjadi destinasi wisata alam dan edukasi, dengan pengembangan fasilitas seperti bumi perkemahan dan jalur pendakian.

Nama “Jayagiri” diduga  berasal dari bahasa Sanskerta, di mana “Jaya” berarti kemenangan atau kejayaan, dan “Giri” berarti gunung atau bukit, sehingga “Jayagiri” dapat diartikan sebagai “Gunung Kejayaan” di dataran tinggi Parahyangan.

Walaupun jejak sejarah belum menyebutkan siapa yang pertama kali menggunakan nama Jayagiri. Jayagiri juga memiliki arti penting sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan potensi wisata alam yang signifikan. Selain itu, kawasan ini memiliki nilai sejarah, termasuk kisah-kisah terkait tokoh seperti Franz Wilhelm Junghuhn dan peninggalan masa kolonial Belanda.

Selain itu juga tidak diketahui secara pasti berapa luas wilayah Jayagiri. Namun yang jelas di Jayagiri terdapat Desa Jayagiri di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memiliki luas sekitar 926 hektar. Juga area hutan lindung seluas 627,048 hektar.

Beberapa spot di Jayagiri yang menarik di antaranya Puncak Jayagiri di mana spot matahari terbit dengan panorama lembah hijau dan kabut yang menyapu perbukitan. Hutan pinus yang rimbun dengan udara segar, cocok untuk meditasi atau fotografi.

Ada pula kebun the yang menghampar hijau yang, menciptakan latar belakang fotogenik.  Beberapa air terjun kecil seperti Curug Cimahi yang mudah diakses dari kawasan ini.

Sebagai destinasi wisata Jayagiri menawarkan berbagai aktivitas wisata alam, seperti:

  • Trekking dan Hiking: Terdapat jalur pendakian yang melintasi hutan pinus, cocok bagi pecinta alam dan pendaki pemula.
  • Glamping dan Camping: Area perkemahan tersedia bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman bermalam di tengah hutan.
  • Wisata Edukasi: Beberapa program edukasi tentang konservasi hutan dan lingkungan ditawarkan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.

Jayagiri adalah legenda. Tak heran jika jadi inspirasi Iwan Abdurahman menulis lirik lagu Melati dari Jayagiri. Nama Jayagiri pernah pula digunakan sebagai sebuah brand peralatan alam bebas.

DI JAYAGIRI TERDAPAT PILIHAN GLAMPING, KLIK;