
Asap Isep Smoked Brisket dan Sup Labu di Kaki Pangrango
Asap Isep namanya. Asap Isep sudah ada di peta Google. Jadi kalau ke Asap Isep tinggal minta panduan “mbah” Google saja. Asap Isep berada di kawasan Kadudampit, Sukabumi. Lokasi di mana Situ Gunung dan suspension bridge panjang itu berada.

Asap Isep smoke house, begitu lengkapnya. Istilah ini mungkin asing. Tetapi smoke house sudah lazim di luar negeri. Sebuah istilah untuk menjuluki rumah atau resto yang menawarkan menu bakar-bakaran alias panggang-panggangan. Atau istilah kerennya grill.
Smoke alias asap yang dihasilkan dari pembakaran –terutama- daging memenuhi udara di sekitarnya. Wangi baunya, tentulah dagingnya sudah bercampur dengan aneka ragam bumbu racik. Asap mengudara dan dihisap mereka yang datang dengan rasa lapar. Hisap atau “Isep” adalah proses indera manusia yang sekaligus memantik rasa lapar. Katakan semacam teaser sebelum makan besar dimulai. Bahasa kulinernya, appetizer yang melibatkan hidung.

Bedanya dengan smoke house di kota atau kawasan semi kota yang banyak resto barbekyu, Asap Isep berada di tengah belantara. Dan, sarana yang dihadirkan bukan lah resto atau kafe dengan desain mewah menawan.

Asap Isep cuma sebuah rumah dengan teras yang lebar dan berbahan kayu. Rumah gunung yang bertengger di atas tanah berkontur di kaki Gunung Pangrango. Di rumah itu, dari terasnya menawarkan sudut pandang elok, berupa bukit nan hijau yang semuanya tak hanya menyegarkan paru-paru, tetapi juga membersihkan mata.

Tamu yang datang, dan biasanya memang berniat menikmati tawaran menu-menu yang banyak diviralkan di media sosial, akan langsung takjub dengan suasana tersebut. Di teras mereka menikmati lukisan natural di sekitar Asap Isep. Beberapa labu berukuran besar kecil digeletakkan saja di lantai teras.

Di dalam rumah, yang sengaja dibuka lebar-lebar ada dapur yang memiliki peralatan panggang bikinan sendiri. Nah, inilah jantung dari Asap Isep. Tempat semua bahan makanan diolah menjadi beragam makanan dan minuman. Jadi jangan heran kalau ada bermacam bumbu yang dikemas dan simpan di bermacam tempat. Jumlahnya puluhan. Bahkan resto di kota saja bisa kalah oleh dapur terbuka Asap Isep.
Maka perpaduan antara rumah gunung dengan teras luas dan output dari kerajinan maupun cita rasa tinggi para chef adalah keunggulan dari Asap Isep. Ada bermacam pilihan menu yang sepertinya tidak memperdulikan waktu santap itu. Namun yang banyak disebut-sebut sebagai juara tampaknya smoked brisket dan sup labu.

Smoked brisket adalah daging bagian dada sapi yang diasap. Daging ini memiliki tekstur yang keras, tetapi bisa menjadi empuk dan penuh rasa jika dimasak dengan benar.
Sementara sup labu sebenarnya merupakan hidangan asli Haiti. Tidak mudah menemukan menu ini, kecuali di resto bergaya western. Tapi itupun jarang. Kalaupun ada dihidangkan sudah dalam mangkuk-mangkuk.

Di Asap Isep, dengan teknik masak sup yang jempolan, sup sengaja dihidangkan di dalam labu. Tidak hanya tampak seru tetapi juga terasa lebih alami, tradisional.
Soal tradisional juga dihadirkan dalam rupa hidangan khas Sunda. Ada beberapa pilihan. Tetapi yang patut dicoba adalah set menu antara lain nasi merah, ikan etem, pepes tahu daun pucuk labu, terong asap cah jamur, sambal tomat.

Pengelola Asap Isep mendefinisikan apa yang mereka sajikan sebagai “homestay and food lab”. Tak heran kalau dapurnya dibuat terbuka dan bisa diakses ke manapun. Sementara homestay dapat disewa untuk satu atau dua hari.
Oleh karena itu, jika ingin ke Asap Isep tidak bisa go show, datang langsung. Melainkan harus melakukan reservasi. Kalau pun selalu penuh, mungkin memang datang hanya untuk menikmati kuliner yang ditawarkan.

Untuk tinggal di alam bebas, Anda bisa memilih glamping di sekitarnya. Berikut beberapa di antaranya;