Fungsi Trekking Pole Saat Hiking
Di beberapa area glamping trekking atau hiking seringkali jadi salah satu agenda aktivitas. Untuk mengikuti aktivitas ini maka Anda memerlukan persiapan pribadi, termasuk peralatan yang kadang tidak disediakan oleh pengelola glamping. Salah satu yang penting adalah pole.
Dalam konteks trekking, pole adalah alat penting yang menawarkan berbagai fungsi untuk meningkatkan pengalaman hiking Anda. Berikut adalah beberapa fungsi utama trekking pole:
Stabilitas dan Keseimbangan
Pole menyediakan titik kontak ekstra dengan tanah, membantu Anda menjaga keseimbangan dan stabilitas, terutama di medan yang tidak rata atau menantang. Alat ini dapat mencegah terpeleset dan jatuh, terutama saat melintasi sungai, berjalan di bebatuan lepas, atau menavigasi tanjakan dan turunan yang curam.
Mengurangi Ketegangan pada Sendi
Pole membantu mendistribusikan beban dari kaki ke tubuh bagian atas, terutama lengan dan bahu. Hal ini dapat mengurangi ketegangan pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul Anda, terutama saat berjalan jauh atau saat membawa ransel yang berat.
Daya Tahan yang Ditingkatkan
Dengan memanfaatkan tubuh bagian atas bersama dengan kaki Anda, pole membantu Anda melibatkan lebih banyak kelompok otot, yang dapat menghasilkan daya tahan yang lebih baik dan mengurangi kelelahan selama perjalanan yang lebih lama.
Bantuan Menanjak
Saat mendaki bukit, Anda dapat menggunakan pole untuk mendorong tanah dan mendapatkan daya ungkit tambahan, sehingga lebih mudah untuk mendaki lereng yang lebih curam.
Dukungan Menurun
Saat menurun, pole dapat bertindak sebagai rem, mengurangi benturan pada lutut Anda dan memberikan stabilitas pada turunan yang curam.
Penyeberangan Arus
Pole dapat membantu menjaga keseimbangan dan memberikan stabilitas saat melintasi sungai atau permukaan yang licin. Pole dapat digunakan untuk menguji kedalaman dan stabilitas air sebelum melangkah ke medan yang tidak pasti.
Pertahanan Diri
Dalam kasus yang jarang terjadi, pole dapat digunakan untuk pertahanan diri melawan satwa liar yang agresif atau dalam situasi darurat.
Saat memilih pole, carilah bahan yang ringan dan tahan lama, genggaman yang nyaman, dan panjang yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan medan dan preferensi yang berbeda.
Penggunaan pole yang tepat melibatkan penanamannya di depan langkah Anda dan menyesuaikan panjangnya agar sesuai dengan medan dan tinggi badan Anda
BAHAN POLE
Pole trekking biasanya terbuat dari berbagai bahan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan, berat, dan daya tahan. Bahan yang paling umum digunakan dalam konstruksi tiang trekking adalah:
Aluminium: Pole dari aluminium populer karena daya tahan, keterjangkauan, dan kekokohannya. Bobot relatif ringan dan dapat menahan penanganan yang kasar di sebagian besar jalur pendakian. Tiang aluminium adalah pilihan yang baik untuk kegiatan trekking dan hiking umum.
Serat Karbon: Pole serat karbon dikenal karena rasio kekuatan-terhadap-beratnya yang sangat baik. Sangat ringan dan memberikan peredam kejut yang baik, yang dapat bermanfaat selama pendakian panjang atau bagi mereka yang lebih menyukai bobot minimal di lengan mereka. Namun, pole serat karbon cenderung lebih mahal daripada tiang aluminium dan mungkin tidak tahan lama dalam kondisi ekstrim atau benturan keras.
Komposit: Beberapa pole menggunakan kombinasi bahan, seperti poros serat karbon dengan komponen aluminium atau plastik. Ini membantu mencapai keseimbangan antara berat, daya tahan, dan biaya.
Titanium: Pole trekking titanium relatif jarang dan biasanya lebih mahal. Mereka menawarkan keuntungan karena ringan dan tahan lama, menjadikannya cocok untuk backpacker dan pejalan kaki yang mencari tiang berkualitas tinggi dan tahan lama.(*)
BERIKUT GLAMPING YANG MENAWARKAN AKTIVITAS TREKKING: