Ragam Jenis Kompor Camping
Tidak semua tempat glamping menyediakan fasilitas serba lengkap. Biasanya selain standar, juga dikelola di satu tempat sebagai bagian dari layanan. Misalnya saja untuk konsumsi, pengelola menyediakan standar menu dengan batas waktu tertentu.
Sehingga jika Anda ingin melakukan aktivitas masak-memasak atau ingin bikin cemilan di malam hari mesti membawa peralatan sendiri. Artinya Anda sejak dari rumah perlu membawa perlengkapan masak sendiri, termasuk kompor camping yang mudah dibawa.
Di toko yang menjual peralatan outdoor ada beberapa jenis kompor camping. Yang perlu Anda tahu, jenis-jenis kompor camping memiliki karakteristik pemakaian yang berbeda-beda. Sehingga desain maupun bahan bakarnya pun berbeda.
Berikut ini jenis-jenis kompor camping;
KOMPOR KANISTER/TABUNG
Kompor yang mudah digunakan dan perawatannya sederhana ini biasanya disekrup. Tungku tabung mudah digunakan dan perawatannya ringan. Tungku ini disekrup ke bagian atas tabung bahan bakar tertutup berulir yang berisi dua gas pra-tekanan: isobutana dan propana.
Beberapa kompor ini berukuran sangat kecil, dapat dilipat dengan rapat, dan beratnya hanya beberapa ons.
Kompor kanister ada yang menyatu antara tabung gas dengan tungku. Tetapi ada juga yang terhubung dengan pipa gas pendek. Sehingga tabung bisa berjarak dengan tungku.
Karakter:
- Ukuran kecil dan ringan.
- Cepat menyala dan sesuai untuk memasak yang perlu waktu cepat.
- Cukup putar katup dan nyalakan dengan korek api.
- Nyala api menyesuaikan dengan mudah dan mendidih dengan baik.
- Kanister akan menutup sendiri saat Anda membuka tutup kompor, jadi tidak perlu khawatir akan tumpah dan bocor.
- Beberapa kompor tabung memiliki pengatur tekanan bawaan untuk menghasilkan keluaran panas yang konsisten sehingga cocok digunakan di saat cuaca dingin atau di dataran yang tinggi.
KOMPOR BAHAN BAKAR CAIR
Semua kompor berbahan bakar cair menggunakan gas putih, yang sangat halus untuk memiliki sedikit atau tanpa kotoran. Gas putih disimpan dalam tabung silinder. Kompor ini menghasilkan panas dan bersih, bekerja dengan baik pada suhu di bawah titik beku.
Kompor ini cocok digunakan untuk aktivitas yang diikuti oleh grup. Karena dalam sekali digunakan cukup untuk memasak menu bagi beberapa orang.
Karakter:
- Tungku berbahan bakar cair cenderung berprofil rendah dan menawarkan stabilitas yang lebih baik di tanah yang tidak rata.
- Sangat mudah untuk mengetahui berapa banyak bahan bakar yang tersisa dengan mengintip ke dalam botol bahan bakar.
- Tabung dapat diisiulang sehingga tidak perlu membuang jika habis.
- Tungkunya bekerja lebih baik daripada opsi lain pada lokasi yang tinggi seperti ketika mendaki dan suhu dingin.
- Dapat digunakan untuk memasak yang membutuhkan waktu cepat.
KOMPOR BAHAN BAKAR ALKOHOL
Kompor ini paling menarik bagi para backpacker ultralight karena beratnya hanya satu atau dua ons. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa alkohol murni atau spiritus. Namun karena alkohol lekas menguap, maka penggunaan kompor ini memang ditujukan untuk memanaskan air atau jika hendak memasak sebaiknya makanan yang lekas matang.
Karena menggunakan bahan bakar alkohol seringkali Anda harus menentukan volume bahan bakar untuk memasak. Sebab jika terlalu banyak dan makanan sudah matang, sulit untuk dipadamkan.
Karakter:
- Tidak terdapat tungku khusus, biasanya hanya lubang yang di bawahnya terdapat tempat untuk alkohol
- Cukup dibakar dengan korek api untuk menyulut dan mudah diisi ulang dengan alkohol
- Tidak bersuara seperti kompor gas
- Membutuhkan penutup di sekeliling untuk menghindari dari angin
KOMPOR PARAFIN
Kompor parafin merupakan produk lapangan yang paling konvensional. Digunakan sejak lama oleh militer dan sampai sekarang masih digunakan untuk kebutuhan memasak ringan, seperti memanaskan air atau sekadar membuat mi instan.
Karakter:
- Bentuknya sederhana dan dapat dilipat sehingga gampang di-packing.
- Ringan, beberapa berukuran saku mungkin memiliki berat 3,25 ons.
- Parafin mudah menyala (kecuali jika basah) dengan sekali dibakar dengan korek api.
- Api di parafin dapat dimatikan jika tidak dibutuhkan dan dapat digunakan kembali.(*)