Jejak sejarah glamping di dunia bisa ditelusuri dari berbagai catatan ekspedisi. Sejarah glamping tidak lepas dari upaya berbagai raja melakukan aktivitas di luar kerajaan dalam waktu yang lama. Glamping merupakan layanan mewah yang memang disiapkan untuk keperluan para bangsawan di lapangan.

Di Eropa misalnya, pada abad pertengahan sudah banyak para bangsawan yang bepergian antarwilayah atau menghadiri acara sering berkemah di tenda yang dirancang dengan kenyamanan dan kemewahan rumah.

Hal itu bisa dilihat dari beberapa momen yang juga menjadi catatan sejarah di Inggris. Misalnya pada abad ke-16, Earl of Atholl dari Skotlandia menyiapkan pengalaman mewah di Highlands untuk kunjungan Raja James V dan ibunya. Di sana, sang Adipati mendirikan tenda-tenda mewah dan mengisinya dengan semua perbekalan istananya sendiri.

Mungkin contoh kehidupan tenda yang paling mewah dalam sejarah adalah saat berlangsung Field of the Cloth of Gold. Ini merupakan sebuah pertemuan diplomatik pada tahun 1520 antara Francis I dari Prancis dan Henry VIII dari Inggris di Prancis utara. Sekitar 2.800 tenda dan tenda besar didirikan, dan air mancur mengalirkan anggur merah.

Jika di Eropa digunakan untuk keperluan diplomasi, suasana lebih meriah dan berkesan militer terasa pada era kekaisaran Ottoman. Kekaisaran Ottoman selama abad 15 hingga 17, di saat kampanye atau upacara militer, sultan Ottoman menggunakan tenda-tenda megah yang menyerupai istana portabel, lengkap dengan perabotan mewah dan dekorasi yang mendetil.

Tenda-tenda kekaisaran dihiasi dengan sangat mewah seolah-olah merupakan paviliun, dan seringkali memiliki desain yang menyerupai panel-panel ubin, biasanya bermotif bunga, baik dalam bentuk aplikasi menggunakan kain dengan warna yang berbeda, atau disulam dengan berbagai jahitan menggunakan benang sutra dan logam.

Di awal abad ke 20, ketika bangsa Eropa melakukan ekspansi ke Afrika terutama di daerah pedalaman, tenda-tenda mewah lengkap dengan fasilitas hotel disiapkan pula. Tidak hanya ekspedisi yang dilakukan oleh ilmuwan. Namun juga di kalangan kerajaan.

Umpamanya Raja Edward VII dari Inggris yang menikmati safari mewah di Afrika dengan tenda mewah yang dilengkapi perabotan mewah, permadani Persia, dan hidangan lezat. Hal ini sering dianggap sebagai cikal bakal glamping modern.

Sejak itulah glamping menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup wisata kaum berpunya. Terutama di kawasan Afrika. Namun dekade awal abad ke-20 juga ditemukan area glamping di sekitar kawasan pantai di Thailand.

Popularitas glamping di era modern semakin berkembang teritama di Amerika Serikat, Eropa dan Australia. Bahkan CNN sempat membuat liputan khusus tentang dunia glamping. Glamping di Indonesia mulai berkembang di tahun yang sama. Bahkan sebelum terjadi pandemi Covid-19 pada 2020 sudah ada banyak jenis dan kelas glamping.

Liburan staycation pada saat pandemi tersebut semakin menguatkan hadirnya glamping di Indonesia.(*)

MAU GLAMPING TEMATIS? INI BEBERAPA PILIHANNYA: