Berwisata ke Sumatera Barat khususnya di Payakumbuh mesti ada jelajah kuliner. Seperti ungkapan belum “Belum ke Payakumbuh kalau belum menikmati Katupak Gulai Paku”.

Ini cuma salah satu menu. Masih ada sembilan kudapan lainnya yang semakin melengkapi perjalanan Anda di Payakumbuh. Apa saja?

#1. KATUPAK GULAI PAKU

Ketupat sayur yang berisi sayur-sayuran paku. Pas dijajal sebagai sarapan. Sayuran pakis diiris kecil-kecil, selanjutnya diolah dengan santan bercampur bumbu halus dari cabai rawit, lengkuas, asam kandis, kunyit, serai, dan daun jeruk. Sebagai pelengkap ada ikan asin jambal, udang, atau ikan teri.

#2. MARTABAK KUBANG

Kubang adalah salah satu wilayah di Sumatera Barat. Kebetulan dekat dengan Payakumbuh. Nama Martabak Kubang melesat terkenal. Martabak ini memakai isian daging sapi cacah atau kadang dengan rendang. Kemudian  ditambah dengan daun bawang. Adonan kulit martabak kubang dibanting beberapa kali hingga melebar. Kulit lalu diisi daging sapi atau rendang plus daun bawang, selanjutnya digoreng dengan sedikit minyak. Untuk menghidangkannya akan disajikan pula kuah dengan rasa pedas yang berpadu dengan asam manis.

#3. GULAI PALUIK

Adalah gulai sayur dengan isian kelapa dan jengkol yang dibalut dengan daun kacang. Gulai ini sangat unik dengan rasa yang penuh bumbu rempah. Disajikan bersama nasi hangat sudah cukup membuat lidah menari-nari.

#4. PANGEK CUBADAK

Pangek artinya gulai yang dimasak kering. Pangek Cubadak adalah makanan olahan nangka muda. Tekstur nangkanya lembut dengan bumbu meresap ke dalam. Bercampur dengan kuah gulai yang gurih menyatu jadi paduan penggugah selera makan. Nangka, bumbu, dan santan tidak diaduk dalam proses pemasakan. Pangek sengaja didiamkan hingga bumbu meresap dan kuah mengering. Di bagian bawah panci diberi alas tulang daun pisang. Bertujuan agar makanan tidak gosong. Panci tetap tertutup sampai matang dengan api kecil.

#5. SATE DANGUANG-DANGUANG

Sepintas mirip sate Pariaman, tetapi agak sedikit berbeda. Sate Danguang-Danguang yang namanya adalah salah satu daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan kuah yang lebih kental dengan warna lebih kuning. Irisan daging satenya berukuran lebih besar dan tebal.

#6. RENDANG PARU

Rendang versi paru sapi. Bumbunya antara lain bawang putih, jahe, lengkuas, cabai merah, dan dedaunan yang telah dirajang. Kemudian semua bumbu dihaluskan untuk nantinya dimasak bersama paru sapi. Pemakaian santan 1,5 kali lebih banyak dibandingkan pada rendang daging. Proses memasaknya sama dengan rendang daging.

#7. RENDANG TALUA

Alias rendang telur. Telurnya diampur bumbu dan tepung tapioka. Adonan talua kemudian didadar sampai menjadi lembaran tipis. Lembaran telur alias talua ini kemudian dipotong-potong menyerupai keripik. Selanjutnya campur dengan bumbu rendang sampai airnya mengering. Kemudian dicampr dengan bumbu lainnya sehingga terasa kriuk.

#8. GALAMAI

Atau dodol. Dibuat dari bahan baku tepung beras ketan, gula aren, dan campuran santan. Bahan-bahan ini dimasak dalam kuali besar hingga mengental. Pembuat harus sabar saat mengaduk adonan galamai selama 3-4 jam lamanya. Kemudian diletakkan dalam daun sebelum disajikan.

#9. BAREH RANDANG

Ini cemilan khas Payakumbuh. Rasanya manis. Randang berarti menyangrai.  Sedangkan bareh yaitu beras atau tepung beras yang menjadi bahan utama pembuatannya. Jadi Bareh Randang adalah olahan tepung beras yang disangrai hingga kering kemudian dicampurkan dengan cairan gula dan santan yang telah dimasak.

#10. BATIAH

Atau rengginang. Ada rasa manis, juga asin. Batiah menggunakan ketan putih. Cara membuatnya beras ketan ditanak hingga matang, kemudian diambil dalam porsi-porsi kecil dan dibentuk bulat pipih. Setelah itu dijemur di bawah terik matahari. Jika sudah kering, baru bisa digoreng. Minyak penggorengan harus dalam jumlah besar supaya matangnya merata. (*)

BERIKUT LOKASI GLAMPING DI PAYAKUMBUH: