Cara terbaik menikmati alam dan pedesaan Ubud adalah dengan berjalan kaki. Setiap langkah niscaya mengantarkan wisatawan menemukan sisi terdalam kisah alam dan manusia. Paling tidak Ubud menyediakan lima jalur trekking.

Pertama di Bukit Campuhan. Nama ini berasal dari bahasa Bali, “tjampuhan” yang berarti sebagai tempat bertemunya dua sungai. Bukit Campuhan dikenal dengan pemandangannya yang memikat. Tersedia jalur pejalan kaki yang membuat aktivitas trekking dapat dilakukan dengan sangat nyaman. Jika ingin suasana yang lebih keren, cobalah datang menjelang matahari terbenam. Menikmati di Bukit Campuhan akan mampu menghadirkan cinta yang mendalam.

Berikutnya jalan Subak Sok Wayah. Wisatawan diajak menyusuri persawahan menuju salah satu restoran vegetarian terbaik di Ubud, Sari Organik. Hamparan sawah menghijau menjadi hiburan tersendiri selama berjalan-jalan di sini.

Jalan Kajeng adalah alternatif lainnya. Untuk menemukan rute ini, memang perlu sedikit perjuangan karena lokasinya yang agak tersembunyi. Lokasinya tidak jauh dari resto Sari Organik. Setelah mencapai restoran lantas ke arah kanan sebelum mencapai Starbucks. Dari situ, ada sebuah jembatan dengan jalur berukuran kecil dan menanjak. Jalur ini terlihat sebagai jalan buntu. Namun, pemandangan di baliknya bakal membuat terpesona.

Kalau ingin mencicipi pematang ada Ubud rice terrace walk. Ada banyak penyedia layanan yang menawarkan tur trekking menjelajahi terasering sawah di Ubud. Biayanya juga sangat terjangkau. Namun, pengunjung dapat pula memilih untuk menjangkau rute ini sendiri, cukup dengan menuju ke Jl. Andong. Dari sini bisa melanjutkan perjalanan ke arah utara.

Pilihan lain untuk menikmati sisi budaya adalah di Desa Penglipuran Ubud. Desa yang satu ini kerap disebut sebagai salah satu desa terindah di dunia dan dikenal sebagai salah satu desa wisata yang masih mempertahankan budaya warisan para leluhur. Oleh karena itu, Desa Penglipuran secara khusus begitu ramai ketika perayaan hari raya keagamaan seperti Kuningan ataupun Galungan.

Treknya naik turun, melewati perkampungan, persawahan, hingga perbukitan. Jalur selebar sekitar 1,5 meter itu mudah diikuti, bahkan tersedia penunjuk trek agar tak tersasar. Selain pejalan kaki dan pelari, kadang orang juga menggunakan sepeda. Jaraknya sekitar 2 km, pas untuk melakukan jogging.(*)