Green Canyon di Pangandaran, Jawa Barat, masih layak jadi tujuan prioritas. Selalu ada kerinduan pada keindahan alamnya yang menakjubkan, dengan sungai berair hijau toska yang mengalir di antara tebing-tebing batu karst yang tinggi dan ditumbuhi pepohonan tropis yang rimbun.

Mengarungi sungainya yang diapit oleh tebing batu kapur seakan berada di pusat alam primitif. Nuansanya memacu hasrat untuk bertualang. Basah adalah keharusan. Sebab badan memang musti mengarung sungai. Imbalannya adalah kepuasan.

Green Canyon juga sering disebut sebagai “Cukang Taneuh” oleh penduduk setempat, yang berarti “jalan di atas tanah” dalam bahasa Sunda, mengingat aksesnya yang hanya dapat dilakukan dengan berjalan di atas tanah basah yang licin.

Green Canyon terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan kompleks. Wilayah Pangandaran, termasuk Green Canyon, merupakan bagian dari kompleks batuan karst yang membentang di sepanjang pantai selatan Jawa Barat. Batuan karst terbentuk dari endapan sedimen laut yang mengandung batu kapur (kalsium karbonat) yang terbentuk dari fosil organisme laut seperti karang, kerang, dan organisme kalsium lainnya.

Proses terbentuknya Green Canyon dimulai dari terjadinya endapan sedimen pada ribuan hingga jutaan tahun yang lalu. Wilayah ini merupakan perairan laut yang dangkal yang kaya akan fosil organisme laut. Proses sedimentasi terjadi ketika fosil-fosil ini mengendap dan membentuk lapisan-lapisan batuan kapur. Seiring berjalannya waktu, aktivitas tektonik seperti pergerakan lempeng tektonik dan tektonisme mengangkat wilayah ini dari dasar laut menjadi daratan.

Salah satu faktor utama pembentukan Green Canyon adalah proses erosi yang disebabkan oleh aliran air sungai dan aktivitas air bawah tanah. Air mengalir melalui celah-celah dan retakan-retakan di batuan kapur, yang seiring waktu, membentuk lorong-lorong dan gua-gua bawah tanah. Air hujan yang mengandung asam karbonat bereaksi dengan batuan kapur dan mengikisnya secara perlahan selama ribuan tahun. Proses ini dikenal sebagai pelarutan karst, dan seiring berjalannya waktu, gua dan terowongan di batuan kapur semakin berkembang.

Erosi yang terus-menerus dan pergerakan air sungai yang kuat menghasilkan sungai yang mengalir di dalam terowongan batuan kapur, membentuk apa yang kita kenal sebagai Green Canyon. Sungai ini memiliki air yang jernih dan berwarna hijau toska karena mineral-mineral yang terlarut dari batuan kapur.

Dalam proses pembentukan Green Canyon, air merupakan agen utama yang bertanggung jawab atas erosi dan pembentukan fitur-fitur alam yang menakjubkan ini. Green Canyon terus mengalami perubahan bentuk seiring berjalannya waktu karena proses alami yang masih berlangsung hingga saat ini.

Jadi niat bertualang di Green Canyon Pangandaran dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Antara lain;

  1. Body rafting; Pengunjung dapat menyewa pelampung dan helm serta pelindung lutut untuk berkeliling menyusuri sungai Green Canyon. Airnya yang hijau dan tenang menambah kesan alami dan menenangkan selama perjalanan.
  2. Berenang dan snorkeling: Area air yang dangkal di beberapa bagian sungai cocok untuk berenang dan snorkeling. Pengunjung dapat menikmati keindahan bawah air dan berinteraksi dengan ikan-ikan kecil yang berenang di sekitar.
  3. Menyusuri gua-gua: Green Canyon juga memiliki beberapa gua yang menarik untuk dieksplorasi. Pengunjung dapat menyusuri gua-gua ini dengan bantuan pemandu lokal.

MAU GLAMPING DI SEKITAR GREEN CANYON? ADA DI PANTAI MADASARI, KLIK: