Likupang telah berubah. Apalagi sejak ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata prioritas. Alam laut dan pantai adalah sajian utama Likupang. Padahal dulunya Likupang adalah sebuah desa nelayan yang terletak di pesisir utara Sulawesi Utara. Nama “Likupang” berasal dari bahasa lokal yang berarti “air yang tenang.” Pada masa lampau, desa ini menjadi tempat persinggahan para pedagang Tiongkok yang melakukan perjalanan ke Sulawesi Utara untuk berdagang dengan penduduk setempat.

Pada abad ke-16, Likupang menjadi pusat perdagangan penting di kawasan tersebut karena lokasinya yang strategis dan keberadaan pelabuhan alaminya. Pada saat itu, Likupang juga dikenal sebagai salah satu daerah pemukiman suku Bajo, suku laut yang berpengaruh di wilayah tersebut.

Pada abad ke-17, Belanda datang dan menjajah wilayah Sulawesi Utara, termasuk Likupang. Mereka membangun pos perdagangan di Likupang untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Likupang menjadi bagian dari kolonial Hindia Belanda selama beberapa abad.

Selama masa penjajahan Belanda, Likupang juga menjadi daerah pertemuan berbagai etnis dan budaya. Penduduk dari berbagai suku dan daerah di Sulawesi Utara datang ke Likupang untuk berdagang, bekerja, atau menetap. Hal ini menciptakan kekayaan budaya dan keragaman etnis yang masih ada hingga saat ini.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Likupang menjadi bagian dari wilayah administratif Indonesia. Namun, sebagai kota kecil yang terpencil, Likupang mengalami perkembangan yang lambat. Baru pada beberapa tahun terakhir, Likupang mulai mendapatkan perhatian sebagai tujuan wisata yang menarik.

Pemerintah Indonesia mengidentifikasi potensi wisata Likupang, terutama pantai dan keindahan alamnya, dan mengembangkan infrastruktur pariwisata di daerah tersebut. Sejak itu, Likupang telah menjadi tujuan populer bagi wisatawan lokal maupun internasional yang mencari keindahan alam, pantai yang menakjubkan, dan kehidupan bawah laut yang kaya.

Likupang sendiri setidaknya memiliki enam kawasan yang menarik untuk dikunjungi. Antara lain;

  1. Pantai Likupang, yang merupakan daya tarik utama di kawasan ini. Pantai ini menawarkan pasir putih yang indah, air laut yang jernih, dan terumbu karang yang menakjubkan. Wisatawan dapat menikmati kegiatan seperti berenang, snorkeling, menyelam, atau hanya bersantai di pantai.
  2. Pulau Gangga, terletak di lepas pantai Likupang, Pulau Gangga adalah surga yang tersembunyi. Pulau ini menawarkan pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan terumbu karang yang spektakuler. Pulau Gangga juga merupakan tempat yang sempurna untuk snorkeling, menyelam, dan memancing.
  3. Pulau Pohon Cinta, terkenal karena batu raksasanya yang berbentuk hati. Pulau ini menawarkan pemandangan yang indah, dan Anda dapat menikmati kegiatan seperti berenang, snorkeling, atau berjalan-jalan di sekitar pulau.
  4. Air Terjun Pinaras, terletak sekitar 30 km dari Likupang. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang spektakuler dengan air yang mengalir deras dari tebing yang tinggi. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan berenang di kolam air terjun.
  5. Kampung Likupang, jika Anda ingin merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Likupang, Anda dapat mengunjungi Kampung Likupang. Di sini, Anda dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, melihat rumah tradisional, dan mengetahui lebih banyak tentang budaya dan kehidupan sehari-hari mereka.
  6. Pulau Saliu, terletak di sekitar 45 menit perjalanan dengan perahu dari Likupang, Pulau Saliu menawarkan pantai yang indah, terumbu karang yang menakjubkan, dan kehidupan bawah laut yang kaya. Pulau ini adalah tempat yang populer untuk snorkeling dan menyelam. (*)

JIKA INGIN MENIKMATI GLAMPING KHAS PANTAI TROPIS DI LIKUPANG KLIK: