Tak mungkin seharian menghabiskan destinasi wisata di Bangka dalam waktu sehari. Bisa berhari-hari dan selalu ada yang menarik. Bahkan Anda masih bisa menemukan sisa-sisa penambangan timah dengan wajah baru yang sebagian mulai dioperasikan menjadi destinasi wisata.

Lalu ke mana menghabiskan waktu akhir pejan di Bangka yang masuk kategori viral alias populer. Kalau ke Pulau Bangka catat empat destinasi berikut yang wajib Anda kunjungi dan memenuhi tampilan sosmed Anda kalau tak ingin dicap jarang jalan-jalan.

Berikut lokasinya;

PANTAI TANJUNG KALIAN

Pantai ini terletak di Muntok dan memang sangat populer. Ditandai dengan ikon berupa sebuah mercusuar peninggalan Belanda. Yang dibangun pada 1862. Mercusuar ini tegak menjulang kokoh dan memiliki 117 tangga batu yang berbentuk melingkar. Di dalamnya terdapat perangkat lampu membuat ruangan terasa sempit. Kap lampu yang terbuat dari gelas tebal itu masih asli. Lampu ini punya kekuatan sorot sampai 40 mil jauhnya, dengan daya1.000 watt.

Pantai Tanjung Kalian berpasir putih dan tidak memiliki batu-batu granit raksasa seperti kebanyakan pantai di Bangka Belitung. Terdapat banyak Pohon Ketapang di pantai.

Pantai ini juga menjadi saksi sejarah kelam tragedi pembunuhan massal yang pada masa Perang Dunia II. Saat Februari 1942, kapal Vyner Brooke yang membawa serdadu luka serta 64 perawat Australia dari Singapura di tenggelamkan oleh Tentara Jepang.

Dari Pangkal Pinang, pantai ini berjarak sekitar 140 km ke arah barat. Membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke sini dari ibukota Bangka itu.

Di sekitar Pantai Tanjung Kalian juga terdapat beberapa pantai yang saling terhubung. Misalnya saja Pantai Asmara dan Pantai Batu Rakit.

PANTAI PARAI TENGGIRI

Pantai Parai bisa dibilang sebagai pantai termahal dan tercantik di deretan timur Pulau Bangka. Selain air lautnya yang bersih dan bening, pantai ini mempunyai gugusan batu granit berukuran besar dan membentuk formasi yang begitu indah jika disatukan dengan pohon-pohon kelapa serta pasirnya yang putih bersih.

Jarak dari Pangkal Pinang sekitar 30 km. Tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh dalam watu 45-60 menit berada di Sungailiat.

Dengan ciri khas demikian tak heran bila pantai ini oleh pengelola benar-benar dirawat. Bahkan dijadikan pula sebagai kawasan eco wisata.

Pantai ini dulunya dinamai dengan pantai Hak Kok. Namun pada kisaran tahun 1948-1949 pantai ini digantinama oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno menjadi Parai Tenggiri. Parai kira-kira berarti surga. Sedangkan Tenggiri tak lain nama ikan. Kala itu Soekarno diasingkan oleh Belanda di Pulau Bangka.

Di dekat Pantai PArai Tenggiri terdapat pula pantai lain seperti Pantai Batu Bedaun dan Pantai Matras.

DANAU KAOLIN

Danau Kaolin ini sering disebut dengan istilah Kulong Biru, berasal dari bekas penambangan biji timah yang sudah lama ditinggalkan. Kelebihan danau ini yakni suasana udara yang tetap segar meskipun bekas tambang timah.

Kejernihan air danau yang berwarna biru tosca akan sangat kontras dipadukan dengan tekstur gundukan tanah berpasir putih, disulap menjadi bukit-bukit kecil yang mengelilingi area danau. Warna air ini akan berubah-ubah menyesuaikan dengan suhu udara dan pancaran sinar matahari.

Anda dapat menyusuri jalur pedestrian maupun jembatan kayu yang menghubungkan antartanah yang menyembul di antara danau.

Danau ini terletak di Koba, atau sekitar 67 km dari Pangkal Pinang. Menuju ke selatan dan dapat ditempuh walam waktu sekitar 1,5 jam.

Jalan menuju Danau Kaolin menyisiri pantai dengan pemandangan yang juga indah. Ada Pantai Penyak dan Pantai Kebang Kemilau.

BANGKA BOTANICAL GARDEN

Kalau bosan dengan pantai, Bangka juga memiliki destinasi lain. Bahkan bisa dibilang unik. Adalah Bangka Botanical Garden yang terletak dekat pantai. Dari pusat kota Pangkal Pinang berjarak sekitar 9 km menuju ke timur.

Kawasan ini merupakan lahan pengembangan holtikultura, peternakan, penyediaan bibit dan pakan ternak yang memanfaatkan lahan eks tambang timah dan lahan kritis berupa lahan gambut dan berpasir. Seperti diketahui bahwa Bangka tengah melakukan banyak perubahan khususnya dari sisi ekologi sejak banyak ditutupnya pertambangan timah.

Bangka Botanical Garden alias BBG merupakan salah satu contoh. Dengan luas sekitar 300 hektar berbagai aktivitas khususnya di dunia agro terus dikembangkan.

Di sini Anda tak akan mengira bahwa Bangka yang terkesan panas dan berhawa laut seakan berada di sebuah perkebunan yang dipenuhi aneka tanamandan ternak.

Sedikit keluar ke dekat pantai, Anda akan menemukan Pantai Pasir Padi. (*)