Nasi bakepor merupakan makanan yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Banyak yang menyebut bahwa makanan khas Kutai Kartanegara ini nasi liwet-nya orang Kalimantan. Tidak salah karena prinsip memasaknya yang hampir sama.

Sebagaimana hidangan khas nusantara lainnya yang turun-temurun memiliki kisah. Konon proses pembuatan dan penghidangan nasi bakepor tak lepas dari penyebaran agama Islam di kawasan Kalimantan Timur. Kebetulan kala itu Raja Kutai Kertanegara telah memeluk Islam.

Nasi bekepor dimasak dengan cara diputar di atas bara api menggunakan kenceng atau kendil yang terbuat dari perunggu. Seperti menanak nasi liwet. Proses memutar inilah yang disebut dengan istilah bakepor.

Ketika diputar, koki masaknya membacakan shalawat sebanyak tiga kali dan disebutkan nama seseorang yang diinginkan untuk segera bertemu seraya membayangkan wajahnya.

Entah sukses atau tidak, namun pembacaan shalawat nabi itu membuat banyak orang terngiang dan proses penyebaran agama melalui “jurus” memasak tersebut terbukti berhasil.

Biasanya, nasi bakepor disajikan dengan sayur asam yang diolah dengan ikan patin atau gabus. Namun ada yang mempertahankan menggunakan ikan asin saja. Dan tak ketinggalan sambal khasnya.

Awalnya kuliner ini hanya disajikan untuk anggota keluarga kerajaan Kutai. Namun, seiring berjalannya waktu, nasi bekepor dapat dinikmati masyarakat luas. Saking memasyarakatnya sampai kemudian jadi inspirasi lagu berjudul “Nasi Bakepor”.

Kini nasi bakepor sudah banyak mengalami modifikasi. Misalnya dicampur dengan ikan teri. Pada lauk-pauknya, ada yang ditambahkan gorengan tempe atau tahu. Juga suwir telor dadar. Sementara penyajiannya pun menyesuaikan zaman. Misalnya dibentuk dalam rupa tumpeng mini.

Nasi bekepor yang asli biasanya tak meninggalkan daun kemangi. Apapun modifikasinya, pemerintah daerah setempat telah menetapkan nasi bakepor sebagai kuliner khas Kutai.

SAMBAL RAJA

Makan nasi bakepor tak lengkap tanpa sambal. Namanya sambal raja. Sambal Raja dari Kutai ini rasanya unik, aroma wangi segar jeruk menjadi ciri utamanya. Sambal raja menjadi istimewa karena biasanya disajikan dengan berbagai aksesoris pendamping, yakni telur rebus yang dicincang, berbagai sayuran, dan bawang merah yang digoreng. Tak ketinggalan terong yang dipotong dadu. Rasanya yang pedas nikmat ini memiliki rasa unik dari paduan bahan-bahan penyusunnya.

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, terong, kacang panjang dan dikucuri dengan jeruk limau yang segar. Sambal ini lebih mirip rujak karena lauk dan sayur digerus bersama dalam cobek.

Versi lain menyebutkan bahwa sambal raja yang pedas dan menggugah selera ini terdiri dari 6 macam jenis sambal, yang kemudian dijadikan satu. Keenam  sambal itu adalah sambal terung goreng, kacang panjang, kucai , telur rebus, ikan haruan, udang rebus dan mangga kueni.

Sebenarnya ada kemiripan dan yang jelas pedasnya lumayan menggigit. Pas benar dicocol ikan atau tahu.

Setelah puas menikmati kuliner khas Kutai Kartanegara tak ada salahnya menikmati alamnya dengan tinggal di lokasi glamping. Ada satu yang berada di dekat Sungai Mahakam dan Bukit Teletubbies.

CEK INFO GLAMPING DI KUTAI KARTANEGARA BERIKUT, KLIK: