Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah salah satu subspesies gajah Asia yang hidup di pulau Sumatera. Mereka adalah salah satu mamalia terbesar di dunia dengan tubuh besar, belalai yang panjang, dan sepasang taring yang melengkung.

Gajah Sumatera memiliki ciri khas yang membedakannya dari subspesies gajah lainnya, seperti ukuran tubuh yang lebih kecil, telinga yang lebih kecil dan bulat, serta lebih banyak helai bulu di tubuhnya.

Gajah Sumatera hidup di hutan-hutan tropis Sumatera, termasuk di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan kawasan hutan lainnya. Mereka memiliki pola hidup yang sosial, hidup dalam kelompok kecil yang dipimpin oleh seekor betina dewasa. Kelompok gajah ini terdiri dari betina, anak-anak gajah, dan beberapa jantan muda. Gajah jantan dewasa biasanya hidup secara soliter atau bersama dengan kelompok betina.

Makanan utama gajah Sumatera adalah tumbuhan seperti rumput, daun, kulit kayu, buah-buahan, dan akar-akaran. Mereka memiliki kebiasaan memakan banyak makanan dalam satu hari dan dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari makanan yang cukup.

Gajah Sumatera memiliki peran penting dalam ekosistem hutan Sumatera. Mereka berkontribusi pada penyebaran biji tanaman dan membantu dalam membentuk struktur hutan melalui aktivitas merusak pohon dan vegetasi. Selain itu, gajah-gajah ini juga memiliki dampak positif pada pembentukan tajuk hutan dan sirkulasi nutrisi melalui kotorannya.

Sayangnya, populasi gajah Sumatera saat ini terancam punah akibat perusakan habitat, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia. Hilangnya hutan alam dan konversi lahan menjadi perkebunan atau permukiman manusia telah mengurangi luas dan kualitas habitat gajah Sumatera.

Guna menjaga populasi tersebut di beberapa kawasan di Sumatera melakukan penangkaran berupa pusat-pusat konservasi dan pelatihan gajah.

Salah satunya di Pusat Penangkaran Gajah Tangkahan adalah sebuah pusat penangkaran gajah yang terletak di desa Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia. Pusat penangkaran ini dikelola oleh masyarakat setempat dan juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi lingkungan dan pemerintah.

Pusat Penangkaran Gajah Tangkahan yang didirikan dengan tujuan utama untuk melindungi dan menjaga populasi gajah Sumatera yang terancam punah. Pusat penangkaran ini memberikan perlindungan dan perawatan kepada gajah-gajah yang terlantar, termasuk bayi-bayi gajah yang ditinggalkan oleh induknya atau menjadi korban perburuan liar.

Di pusat penangkaran, gajah-gajah tersebut mendapatkan perawatan medis, pakan, dan lingkungan yang aman. Pusat penangkaran ini juga memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian gajah dan ekosistem hutan. Para pengunjung dapat belajar tentang perilaku dan kehidupan gajah serta berinteraksi dengan mereka dalam pengalaman yang terkendali dan aman.

Selain itu, pusat penangkaran ini juga terlibat dalam program pelepasliaran gajah yang telah pulih dan siap untuk hidup di alam liar. Setelah menjalani proses rehabilitasi dan adaptasi, gajah-gajah tersebut diberikan kesempatan untuk hidup bebas di Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan habitat alami mereka.

Pusat Penangkaran Gajah Tangkahan juga berperan penting dalam pemberantasan perburuan liar dan perlindungan hutan. Mereka bekerja sama dengan otoritas setempat dan lembaga terkait untuk melakukan patroli keamanan hutan dan memastikan kelangsungan hidup gajah serta keanekaragaman hayati lainnya.

Pusat Penangkaran Gajah Tangkahan telah menjadi tujuan wisata ekowisata yang populer bagi wisatawan lokal dan internasional. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar, berpartisipasi dalam aktivitas melihat gajah dan trekking di hutan, serta mendukung upaya pelestarian gajah dengan berkontribusi melalui donasi atau program sukarelawan.

Di beberapa lokasi didirikan glamping yang pas untuk Anda yang ingin menginap dan merasakan alam Taman Nasional Gunung Leuser.(*)

BERIKUT LOKASI GLAMPING DI TANGKAHAN:

https://ayoglamping.com/booking/tangkahan-eco-glamping-mencumbu-gajah-sumatera/