Pantai Batu Barak seakan melengkapi khasanah pantai Bali. Pulau Dewata seakan tidak berhenti memperlihatkan rupa-rupa alam pantainya. Kali ini berada di ujung selatan Bali.

Kalau dari Kuta bisa melalui tol Bali Mandara atau boleh pula melalui Jalan Goa Gong. Jarak dari Kuta kira-kira 19 km saja. Naik motor atau mobil sama saja.

Pantai Batu Barak berada di Jalan Tanah Barak.  Kawasan Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Masuk Kabupaten Badung.

Keunikan Pantai Batu Barak justru bukan pada pantainya. Namun pada tebing yang seakan dibelah oleh jalan. Tebing kira-kira setinggi 10 meter memanjang. Tebing itu rapi benar sehingga seolah-olah pernah dipahat oleh manusia.

Cukup panjang untuk sebuah tebing yang dibelah. Seakan menjadi gerbang memajang menuju ke pantai. Namanya Tebing Tanah Barak.

Di sini saja, wisatawan yang tak gemar foto dijamin berubah pikiran. Bagaimana tidak tebing itu terasa kolosal. Mengingatkan pada tebing-tebing buatan di Garuda Wisnu Kencana. Berfoto di sana seperti menceritakan betapa tebing itu demikian kokoh, angkuh, tetapi sekaligus juga masif.

Sementara bagi penggemar fotografi terutama aerial, sayang jika Anda lupa membawa drone. Sebab, ketika Anda ambil gambar dari angkasa, akan terlihat keangkuhan tadi berubah menjadi keanggunan. Rupanya di bagian atas tebing merupakan tanah lapang yang menghijau. Itulah Bali.

Bagi pelaku persiapan pernikahan, sayang kalau Anda tak ambil gambar di sini. Sebab memang tiada duanya.

Memanjang kira-kira berjarak 200 meteran. Jadi kalau mau vlog pasti seru sekali. Sesampainya di ujung tebing, barulah Anda ditawari sebuah pemandangan yang membuat decak kagum. Berbeda kesan dengan kemasifan tadi berubah lagi menjadi takjub.

Jalan menurun mengikuti garis pantai. Dengan tebint tinggi di sisi kiri. Lagi-lagi di titik ini lokasi bagus mengambil gambar.

Kalau sudah puas lanjutkan menuju pantai sebenarnya. Yakni berupa pantai berpasir putih dengan laut yang menampilkan gradasi warna. Biru, hijau, biru muda, dan seterusnya. Ombaknya menggulung ke pantai. Ah, ini adalah batas ujung Bali bertemu Samudera Hindia. Berikilo-kilo mil laut di selatan sana pastilah Australia bagian barat.

Masuk Pantai Batu Barak mesti membayar tiket sebesar Rp 8.000. Murah sekali. Begitu masuk ke area wisata rupanya tidak semeriah Kuta, Sanur atau bahkan Canggu yang baru.

Di Batu Barak masih terbilang sepi. Nyaman buat menyendiri. Walaupun ada warga lokal yang berbisnis dengan menyewakan fasilitas seperti kayak, hingga tempat makan dan minum.

Sejumlah orang menyebutnya hidden gem. Tetapi jika terus memviral, apakah akan terus-menerus dijuluki intan yang terembunyi?

Mumpung masih berstatus hidden sebaiknya segera meluncur. Siapkan alat untuk merebahkan badan di atas pasir putihnya. Pantai ini buka mulai pukul 06.00 sampai 18.00. Setiap hari. Malam tutup. Meski sebenarnya bikin penasaran.

Kalau masih belum puas dan Anda suka jalan-jalan di pantai, ajak kaki melanjutkan jalan. Pantai Batu Barak sebenarnya diapit oleh dua pantai. Yakni Pantai Pandawa di sebelah timur dan Pantai Melasti sebelah Barat. Dua pantai ini sudah tumbuh sebelumnya. Bahkan sudah banyak area pemukiman dan gaya hidup.

Oh ya di antara Batu Barak ke Melasti ada pula Pantai Green Bowl yang tampaknya juga baru dikenal. Jadi kalau ke Bali dan lebih menyukai pantai serta memilih menjelajah Kuta, Uluwatu, dan Sanur, sempatkan setengah hari saja ke Pantai Batu Barak. Tak mengecewakan.(*)