Bonus geografi Indonesia terutama keindahan bumi dan alamnya memberi nilai tambah bagi sejumlah destinasi wisata. Nilai tersebut di antaranya keunikan yang tak dimiliki di bumi lain. Kekhasan ini juga membuat beberapa destinasi berupa geopark diakui dunia internasional.

Tercatat setidaknya terdapat 10 geopark di Indonesia yang namanya telah diakui UNESCO. Berikut ini 5 di antaranya yang terletak di Sumatera dan Jawa.

Apa saja?

DANAU TOBA (2020) – SUMATERA UTARA

Danau ini merupakan salah satu danau terbesar di Asia Tenggara dan juga menjadi salah satu danau kawah terbesar di dunia. Sejarah Danau Toba terkait dengan proses vulkanik yang terjadi jutaan tahun yang lalu.

Secara geologis, Danau Toba terbentuk akibat letusan gunung berapi raksasa yang disebut Supervolcano Toba, sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan gunung berapi ini menciptakan kawah besar dengan diameter sekitar 100 kilometer dan menyebarkan abu vulkanik yang sangat tebal ke seluruh penjuru, bahkan sampai ke India dan Asia Tenggara.

Letusan Supervolcano Toba ini diperkirakan mengakibatkan bencana alam yang sangat besar, mengurangi populasi manusia hingga tinggal dalam jumlah yang sangat sedikit. Beberapa ahli berpendapat bahwa jumlah manusia bisa turun hingga hanya dalam ribuan orang selama periode puncak erupsi. Bencana ini dianggap sebagai salah satu kejadian yang paling menghancurkan dalam sejarah bumi.

Setelah letusan, kawah vulkanik yang dalam mulai mengisi dengan air hujan, dan akhirnya terbentuklah Danau Toba seperti yang kita kenal sekarang. Danau Toba memiliki panjang sekitar 100 kilometer dan lebar sekitar 30 kilometer, dengan kedalaman mencapai lebih dari 500 meter. Di tengah Danau Toba terdapat sebuah pulau vulkanik besar yang disebut Pulau Samosir.

Seiring berjalannya waktu, Danau Toba menjadi tempat wisata yang populer karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Wisatawan dapat menikmati pemandangan indah danau yang dikelilingi oleh pegunungan hijau yang subur. Selain itu, budaya Batak yang kaya dan unik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Danau Toba juga memainkan peran penting dalam sejarah dan kehidupan suku Batak, yang merupakan penduduk asli daerah sekitar danau. Suku Batak terdiri dari beberapa sub-etnis seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, dan Batak Pakpak. Masing-masing sub-etnis memiliki tradisi dan adat istiadat mereka sendiri, yang seringkali dihormati dan dipertahankan oleh masyarakat setempat.

JIKA INGIN MENIKMATI GLAMPING DI DANAU TOBA SILAKAN KLIK:

MERANGIN (2023) – JAMBI

Terbentuknya geologi di wilayah Merangin, Jambi, dipengaruhi oleh sejarah geologis yang panjang dan kompleks yang terjadi selama jutaan tahun. Wilayah Merangin, Jambi, khususnya bagian baratnya, merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan, yang merupakan pegunungan vulkanik yang membentang di sepanjang pulau Sumatera.

Pegunungan ini terbentuk karena proses subduksi, di mana lempeng samudra mendesak masuk di bawah lempeng benua, menyebabkan aktivitas vulkanik dan pembentukan pegunungan.

Perubahan geologi di wilayah ini masih terus berlanjut hingga saat ini akibat aktivitas tektonik yang masih berlangsung. Wilayah Merangin, dengan lanskap pegunungannya dan keanekaragaman sumber daya alamnya, memainkan peran penting dalam kehidupan penduduk setempat dan menjadi salah satu aset berharga dari provinsi Jambi.

Kabupaten Merangin dilalui oleh beberapa sungai besar, termasuk Sungai Batang Merangin, Sungai Batang Tebo, Sungai Renah Pamenang, dan Sungai Lalan. Sungai-sungai ini memiliki peranan penting dalam irigasi dan transportasi di wilayah ini. Selain itu, terdapat juga beberapa danau kecil yang tersebar di beberapa lokasi di Merangin.

Merangin memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Sebagian besar wilayahnya adalah hutan tropis, yang menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna langka, termasuk harimau, gajah, dan beragam jenis burung.

BELITUNG (2021) – BANGKA BELITUNG

Pulau Belitung terutama terdiri dari batuan granit yang membentuk bagian inti dari pulau ini. Granit adalah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma di dalam kerak bumi. Batuan granit di Belitung terbentuk jutaan tahun yang lalu melalui proses pembekuan magma yang berlangsung secara lambat dan dalam.

Secara struktural, pulau ini memiliki ciri-ciri pegunungan rendah yang terbentuk akibat proses tektonik. Terdapat beberapa lipatan dan sesar. Selain batuan granit, Belitung juga memiliki endapan sedimen yang mencakup beberapa jenis batuan seperti batu pasir, batu lempung, dan batu kapur. Endapan sedimen ini terbentuk dari proses pengendapan bahan-bahan oleh air, angin, dan proses alam lainnya selama jutaan tahun.

Pulau Belitung dikenal dengan pantainya yang indah dan karang-karang yang menakjubkan. Karang-karang ini terbentuk dari akumulasi kapur dari sisa-sisa organisme laut seperti karang dan moluska selama ribuan tahun. Pantai dan karang-karang ini menjadi tujuan wisata populer di pulau ini.

Salah satu ciri khas geologi Belitung adalah formasi batu-batu unik yang tersebar di beberapa tempat di pulau ini. Beberapa batu ini memiliki bentuk yang menarik, seperti batu-batu bulat besar yang disebut “batu-batu abu-abu” dan batu-batu berbentuk gajah.

INGIN GLAMPING DI PULAU BELITUNG, BERIKUT PILIHANNYA, KLIK:

CILETUH (2018) – JAWA BARAT

Ciletuh Geopark terkenal karena keanekaragaman geologinya dan merupakan wilayah yang kaya akan warisan geologi dan paleontologi. Berbagai fenomena geologi menarik dapat ditemukan di sini, seperti formasi bebatuan, cekungan, tebing, sungai, serta berbagai bentang alam yang menarik lainnya. Selain itu, Ciletuh juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan endemik.

Geografi Ciletuh memiliki ciri khas yang unik dan beragam. Kawasan ini berada di sepanjang garis pantai Samudra Hindia dan terdiri dari pegunungan, cekungan, tebing karst, sungai, hutan, dan pantai. Geologi Ciletuh ditandai oleh formasi batuan kapur tua yang telah terbentuk jutaan tahun yang lalu, menciptakan lanskap yang menakjubkan dan atraktif bagi para pengunjung dan ahli geologi.

Salah satu daya tarik utama Ciletuh adalah Ciletuh-Palabuhanratu Geopark. Geopark ini menawarkan pemandangan luar biasa termasuk tebing karst yang menakjubkan, hutan hujan tropis, air terjun spektakuler, dan pantai berpasir putih yang menawan.

Kawasan ini juga kaya akan keanekaragaman hayati. Tumbuhan dan hewan endemik ditemukan di hutan-hutan dan ekosistem di sekitar Ciletuh, yang menjadi rumah bagi berbagai spesies langka dan dilindungi.

Selain itu, Ciletuh juga memiliki sungai-sungai yang membelah lanskapnya, menciptakan lembah-lembah yang subur dan subur. Sungai-sungai ini memiliki peranan penting dalam menyediakan air untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Karena keindahan alamnya, Ciletuh menjadi tujuan populer untuk pariwisata dan petualangan alam. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menjelajahi geologi yang menarik, melakukan trekking di hutan, menikmati pemandangan air terjun, atau bersantai di pantai yang indah.

GUNUNG SEWU (2015) – DIY

Gunung Sewu memiliki topografi yang khas dan menarik. Wilayah ini didominasi oleh pegunungan kapur yang membentang sepanjang kurang lebih 100 kilometer, membentuk rangkaian gunung-gunung yang berbukit-bukit.

Meskipun namanya adalah “seribu gunung,” sebenarnya wilayah ini tidak mengandung seribu gunung, tetapi lebih merupakan kompleks pegunungan kapur yang berasal dari endapan kapur laut yang mengalami proses tektonik dan erosi selama jutaan tahun.

Salah satu ciri khas geografis Gunung Sewu adalah adanya sistem gua yang luas dan menarik. Terbentuknya gua-gua ini dikarenakan proses pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan air permukaan. Beberapa gua di wilayah ini menjadi objek wisata populer, seperti Gua Pindul, Gua Jomblang, dan Gua Cerme.

Gunung Sewu merupakan salah satu wilayah karst terbesar di Indonesia. Karst adalah bentang lahan yang khas yang terbentuk akibat pelarutan batuan kapur oleh air, menghasilkan berbagai fitur geologi menarik seperti lapiez, dolin, dan sungai bawah tanah. Keunikan geologi ini menarik banyak wisatawan dan juga penting untuk pelestarian lingkungan.

Meskipun terkenal karena keindahan geologinya, Gunung Sewu juga merupakan wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kondisi alam yang beragam, seperti gua-gua, sungai bawah tanah, dan vegetasi yang berbeda-beda, menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Beberapa hewan endemik juga ditemukan di wilayah ini.

Wilayah Gunung Sewu juga mencakup bagian pesisir selatan Pulau Jawa. Pesisir ini memiliki pantai-pantai yang indah dengan tebing-tebing kapur yang curam. Beberapa pantai di sini menjadi tujuan populer bagi para wisatawan, seperti Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Siung.

INGIN MENCOBA GLAMPING DI WONOSARI? INI DIA PILIHANNYA, KLIK:

BACA JUGA 5 GEOPARK DI INDONESIA YANG DIAKUI UNESCO (PART 2)